Semua manusia pasti pernah mengalami perasaan di mana kita merasakan bahwa kita tidak punya siapa-siapa. Merasa bahwa impian-impian kita hancur bahkan tidak ada harapan. Rasa terpuruk ini bermacam-macam tidak terpaku pada sebuah aturan atau level. ada orang yang menganggap bahwa keterpurukan kita hanya sebagian kecil dari keterpurukannya. Tapi, kekuatan hati setiap orang bebeda-beda, jadi jangan menganggap orang yang terpuruk itu lemah. Bisa jadi dia lebih kuat dalam menghadapi cobaannya dibandingkan kamu yang tidak bisa keluar dari permasalahan.
Bicara soal terpuruk, menurutku terpuruk hanya sebuah jeda di mana kita telah mengalami kesenangan dalam waktu tertentu tanpa memikiran resikonya. Tapi bisa juga itu hanya sebuah ujian. Jadi kenapa harus stuck in the moment kalau kita dapat masalah? Kita masih punya orang tua, sahabat, teman, atau pacar. Tapi kalau sudah mentok masih gak tenang, kenapa gak coba curhat sama yang di atas? Itu tuh Si Pengecat Cabe, yaps Tuhan.
Kamu tau kenapa kamu di kasih masalah atau cobaan sama yang di atas? Itu karena kamu udah saatnya naik ke level iman yang lebih tinggi. Gampangannya gini, tiap kamu berhasil menghadapi masalah yanga semakin hari semakin berat, kamu bakal dihadapin ke masalah yang lebih berat lagi. Itu artinya kamu lulus dan siap ke level berikutnya. Tapi setiap masalah punya 2 pilihan. Pilihan yang benar dan pilihan yang salah, maka dari itu sholat istikharah disunnahkan untuk kita kerjakan.
Kalau kita berhasil menghadapi masalah dengan pilihan yang benar, kita akan merasa nyaman dan siap menghadapi corak kehidupan kedepannya. Tapi jika kita mengambil pilihan yang salah, kita akan merasa terpuruk dan stuck in the moment. Jadi hati-hati ya dalam menghadapi masalah. Ada yang bilang, "belajarlah dari kesalahan" tapi menurutku itu gak benar, kita tidak perlu melakukan kesalahan dulu untuk mendapatkan yang benar. Cukup belajar dari kesalahan orang lain, maka kita akan tau yang benar dan yang salah. So, belajar berfikir kritis ya :)