Omongan Kalian adalah Makanan Dimasa Mudaku

  • 8/01/2017 01:04:00 PM
  • By My World in 2D Life
  • 2 Comments

Ini uneg-uneg yang udah setahun lalu kalo di simpen malah bikin pegel. Ini tentang orang-orang di sekitarku yang selalu meremehkan. Kalian tau gimana rasanya diremehkan? Kalian tau kalo kalian ngomong tanpa mikir bisa aja menyakiti orang lain? You're insane !
Banyak banget uneg-uneg yang pengen aku tumpahkan di blog ini. Tapi bingung mulai dari mana.
Oke, jadi lulus SMK aku berenti 1 tahun buat gak nerusin kuliah. Aku kerja. Gegara gak lolos masuk di salah satu politeknik negeri, so, aku pikir tahun depan masih bisa jadilah. Aku bukan anak orang kaya yang bisa nunjuk apapun buat jadi milik kita. Aku juga gak ada niatan sama sekali buat lewat jalur belakang atau apa, walaupun orang tua aku sendiri yang menawarkan.
Sebenernya kalo aku mau lulus SMK langsung kuliah bisa aja. Tapi memang niat mulai awal aku pengennya kerja dulu. Pengen tau aja arahnya ilmu yang kita peroleh dari sekolah kalo di dunia kerja larinya ke mana. Biar gak sia-sia saat kita kuliah yang kita dapet itu-itu aja terus gak kepake di dunia kerja, kan rugi.
Aku kerja hampir setahun, pindah-pinda juga kerjanya, tapi masih berkutat di sekitar profesi arsitek atau kontraktor. Dan alhamdulillah tahun ini aku bisa daftar kuliah.
Gak seperti temen-temen yang lain, yang berduit dan bernasib baik. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang gak begitu terkenal. Bukan tanpa alasan, selain di situ murah, aku bisa nyambi kerja, dan alhamdulillah perguruan ini udah terakreditasi oleh ban-pt. Beda sama temen-temen yang bisa masuk PTN dengan kecerdasannya, kebejoannya, kepunyaan uangnya, dll.
Of course I was jealous of them. But, aku bersyukur. Aku bisa kuliah tanpa merepotkan ayah sama ibuk. Udah terlalu banyak yang mereka lakukan untuk aku. Aku bersyukur aku masuk kuliah dengan usahaku, bukan karena bantuan orang apalagi sampai lewat jalur belakang. *Semoga ilmu kaliah barokah*
DAN saat banyak yang tanya-tanya "Devi kuliah di mana?" Mereka menganggap asing dan hina nama dari perguruan tinggi yang aku masukin. Kemaren, inget banget ada temen yang nanya aku kuliah di mana. Dia sok-sok an gak percaya aku kuliah di situ. Pake bahasa agak menghina, menurutku. Akhirnya aku tegesin dan mungkin dia segan buat melontarkan olokan selanjutnya.
Dan hari ini, beberapa jam yang lalu. Ada orang kantor yang entah sengaja atau enggak ngomong gak enak banget. Gara-gara di tempatku kerja ada anak PKL dari perguruan tinggi yang mau aku masukin. Mereka berdua masih semester 2 dan PKL sebagai syarat ijazah D1 nya. Tadi aku suruh mereka mengedit gambar kerja pake autocad. Memang basic mereka bukan anak arsitek. Bukan dari sekolah bangunan. Mungkin wajar kalo semester 2 mereka belum terlalu menguasai autocad. Dan salah seorang temen kantor bilang sambil ketawa "rugi ya kuliah di situ gak bisa apa2". Aku cuma diam. Kemudian dia ngomong lagi "eh gak juga sih". Mungkin dia baru sadar aku juga mau kuliah di situ, mungkin segan.
Dia itu gak mikir, mahasiswa semester 2 bisa apa? Sekarang mahasiswa kedokteran gigi semester 2 apa udah bisa nyabut gigi pasien? Udah bisa masangin behel pasien? Nah begitu juga dengan mahasiswa arsitektur. Semester 2 apa bisa mereka mengerti gambar kerja? Balik lagi ke background mereka. Mereka berdua di anak PKL itu basicnya dari SMA satunya dari SMK jurusan RPL. Beda sama aku yang notabene dari SMK gambar bangunan. Dont judge book by it's cover, mam
Kebiasaan banget orang INDONESIA mandang seseorang yang pertama selalu dari alamamater. Apa arti warna jas kuliah ? Apa arti tempat di mana kalian mencari ilmu? Mencari ilmu gak terbatas di satu tempat aja. Jika jalan kalian harus mencari ilmu di dalam jurang, ya itu takdir kalian. Bukannya aku gak berusaha sehingga gak bisa di terima di PTN tapi aku yakin semua udah ada jalannya. Bukannya aku bodoh atau malas, apa kalian perlu bukti? Aku pernah juara 4 UASBN se kota. Aku pernah peringkat 1 selama 6 tahun berturut-turut. Bukan untuk di sombongkan, hanya untuk sebuah pengalaman aja.
Dan buat temen-temen yang menganggap remeh. Sorry, kalian kalah start. Sebelum kalian tau bagaimana keadaan lapangan, bagaimana kondisi pekerjaan yang sebenarnya, aku lebih dulu 1 tahun di banding kalian yang berjas-jas dari perguruan tinggi incaran. Akulebih tau apa yang dibutuhkan di dunia kerja di banding kalian yang hanya tau nama-nama mahasiswa hits. Aku memilih perguruan tinggi bukan karena alasan, aku tau perguruan tinggi itu lebih dari cukup dari apa yang aku butuhkan. aku melihat lebih dulu masa depan di banding masa sekarang. Aku lebih memikirkan 5-10 tahun ke depan dari pada memikirkan besok harus pakai baju apa ke kampus. Sekarang nikmati saja masa-masa kesombongan kalian. Gausah ngurusin aku yang hanya kejar materi di mata kalian. Aku mengejar masa depanku, bukan mengejar kesombongan masa muda yang hanya bertopang pada almamater. Kehidupan seseorang tidak bisa di nasibkan dengan nama alamamater. We'll see

You Might Also Like

2 komentar